Tv Digital| Penyempurnaan Mutu Gambar Dan Suara

Tv Digital merupakan penyempurnaan mutu layanan siaran televisi utamanya untuk mutu gambar dan suara. Saat ini jenis siaran untuk tv sudah beraneka ragam sebut saja ada layanan tv internet (net TV) atau tv online dan sebagainya namun masih kalah dengan mutu instan yang tersedia pada siaran tv digital yang cuma membutuhkan suatu receiver dvb beserta perlengkapan antena pendukungnya yang  mampu menciptakan mutu yang sungguh bagus pastinya dengan harga yang murah untuk pemakaian lama (free to air). Umumnya siaran TV (baca: televisi) di Indonesia kini masih menggunakan TV analog , seiring perkembangan di masa akan tiba kita akan mulai disuguhi siaran dengan kualitas tv digital. Sejak tahun 2009 pemerintah RI sudah membuatkan warta perihal peralihan teknologi televisi digital (multipleksing). Dari sudut pandang teknologi hal tersebut merupakan perkembangan sebab Indonesia akan menerapkan suatu teknologi yang sudah dipakai oleh negara-negara maju serta produsen besar televisi seluruh dunia sudah mulai meminimalisir jumlah buatan televisi dengan system teknologi analog. Namun dari sisi teknologi televisi yang dipakai oleh sebagian besar penduduk Indonesia , masih menggunakan teknologi analog dan jikalau ingin mengganti menjadi televisi digital maka dibutuhkan suatu alat akseptor dengan nama Set Top Box.

Pemasangan alat akseptor Siaran TV Digital

TV Digital Terestrial

Apa itu Tv digital terestrial ? tidak ubahnya penyebutan kata “sistem telekomunikasi terestrial” atau “siaran televisi Analog terestrial” , yang dimaksudkan dengan terestrial disini merupakan Terestrial = penggunaan frekuensi radio dipermukaan bumi , jadi bukan yang dipakai untuk keluar bumi menyerupai pola keluar angkasa dan sebagainya. Kaprikornus penggunaan kata terestrial sendiri secara biasa jarang disebutkan dalam metode telekomunikasi kita. Beda dengan komunitas mencari sinyal siaran satelit menggunakan parabola atau tv berbayar via satelit yang di sekarang ini sungguh banyak peminatnya. 

Migrasi TV Analog ke TV Digital

Mengapa kita mesti beralih ke system TV digital , ini tidak lain sebab factor kualitas. Penyiaran tv analog tidak menciptakan gambar dan bunyi yang mencukupi di pesawat tv. Siaran TV digital membantu kualitas penerimaan sinyal gambar dan bunyi siaran televisi agar sesuai dengan sinyal asalnya , dan yang menguntungkan merupakan kita tidak perlu mengubah pesawat televisi kita untuk menikmati siaran tv digital tersebut kita cuma perlu alat yang berjulukan Set top Box. Alat ini dibutuhkan untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan bunyi untuk sanggup ditampilkan di tv , tergolong juga pada penggunaan antena tv digital maka kita semestinya masih bisa menggunakan antena lama yang dipakai untuk tv analog.

International Telecommunication Union (ITU) sudah tentukan tanggal 17 Juni 2015 merupakan deadline untuk migrasi penyiaran analog ke digital. Pada saatnya nanti di saat dunia gotong royong beralih dari analog ke digital maka teknologi analog akan menjadi lama serta mahal pengoperasiannya dan secara otomatis tidak ada perlindungan internasional pada penggunaannya. Digitalisasi berpengaruh pada efesiensi pita frekuensi radio sebagai sumber daya terbatas.

Pemerintah menyiapkan periode simulcast , yakni periode transisi dimana siaran analog dan siaran digital akan disiarkan bersamaan. Mengingat luasnya kawasan Indonesia maka waktu mulai dan berakhirnya akan berbeda-beda disetiap lokasinya. Secara keseluruhan periode ini akan dimulai tahun 2012 dan rampung pada tahun 2018 , maka mulai tahun 2018 semua siaran analog akan dimatikan (swith off). Untuk tahapannya di tahun 2012 diawali di Jawa dan Kepulauan Riau. Proses sedikit demi sedikit ini sungguh penting untuk menyeimbangkan peredaran set top box dan besarnya investasi forum penyiaran. Pertimbangan Kepulauan Riau di dahulukan sebab dalam bertahun-tahun terakhir penggunaan frekuensi radio di lokasi ini mengakibatkan gangguan (interferensi) dan perkelahian dengan Malaysia dan Singapura maka dengan migrasi ke Digital akan mengakhiri perkelahian ini.